EnterKal – Menjelang perayaan Idul Adha, masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam memilih hewan kurban dan memperhatikan kualitas daging yang dikonsumsi. Imbauan ini disampaikan oleh Widodo Suwito, Peneliti Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam keterangannya, Jumat (23/5/2025).
Widodo menekankan pentingnya memastikan bahwa hewan kurban yang disembelih berada dalam kondisi sehat. Salah satu indikator penting adalah keberadaan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh dinas peternakan setempat.
“Hewan kurban tersebut harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan. Jika tidak ada, pastikan hewan tidak cacat, tidak luka, tidak diare atau pincang, dan penampakannya sehat. Hewan yang sakit akan menghasilkan daging yang tidak layak dikonsumsi,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat juga perlu memahami ciri-ciri daging yang aman untuk dikonsumsi, seperti:
- Warna merah segar, tidak pucat atau kebiruan,
- Tekstur elastis, tidak lembek atau terlalu keras,
- Tidak berbau busuk atau amis yang menyengat.
Widodo juga mengingatkan pentingnya penyimpanan daging yang benar setelah penyembelihan. Daging sebaiknya disimpan di dalam freezer untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga kualitasnya. Ia menyarankan agar jeroan dan daging disimpan secara terpisah menggunakan wadah tertutup.
“Jika daging dibiarkan pada suhu ruang terlalu lama, maka bakteri akan tumbuh, menyebabkan kebusukan dan kerusakan tekstur,” terangnya.
Dalam hal pengolahan daging, ia menyarankan untuk memasak dengan suhu yang tepat dan menjaga kelembaban daging menggunakan sedikit air agar kandungan protein tetap terjaga. Pastikan seluruh bagian daging benar-benar matang demi membunuh mikroorganisme yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Tak hanya soal keamanan, Widodo juga mengedukasi masyarakat tentang manfaat gizi dari daging. Daging merupakan sumber protein berkualitas tinggi, mengandung zat besi, vitamin, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan, pembentukan sel darah merah, serta mencegah stunting pada anak-anak dan remaja.
Namun, ia menekankan bahwa konsumsi daging tetap harus diperhatikan secara seimbang.
“Konsumsi daging yang berlebihan juga berisiko terhadap kesehatan. Karena itu, penting untuk memilih daging yang sehat dan mengonsumsinya dalam jumlah yang sesuai,” pungkas Widodo.
Dengan meningkatnya konsumsi daging saat Idul Adha, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam memilih, menyimpan, dan mengolah daging kurban agar manfaat gizi tetap terjaga serta terhindar dari risiko kesehatan.
Sumber : https://www.brin.go.id