Jakarta, 2 Juni 2025 | EnterKal — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Pancasila tidak boleh hanya dijadikan slogan atau formalitas, tetapi harus dijalankan secara nyata sebagai pedoman hidup dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini disampaikan Presiden dalam amanatnya saat memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Dalam pidato kenegaraan berdurasi lebih dari 14 menit tersebut, Presiden menyoroti berbagai tantangan kebangsaan yang menurutnya bersumber dari kegagalan menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila secara konsisten.
“Jangan Pancasila menjadi mantra, jangan Pancasila menjadi slogan. Kekayaan bangsa Indonesia besar. Kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Semua penyelewengan, semua kebocoran harus berhenti,” tegas Presiden.
Prabowo menyampaikan keprihatinannya atas masih banyaknya penyimpangan dan kebocoran dalam sistem pemerintahan. Oleh karena itu, ia menyerukan kepada seluruh pemimpin di semua tingkatan, baik pusat maupun daerah, untuk berani melakukan introspeksi dan reformasi.
“Para pejabat publik, para pengelola negara, para pemimpin di semua tingkatan, kita harus berani introspeksi. Kita harus akui kalau sistem kita masih banyak kekurangan. Karena itu kita harus berubah. Kita harus perbaiki,” ujarnya.
Presiden juga mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan adalah kekuatan utama bangsa Indonesia. Ia menegaskan bahwa perbedaan tidak boleh dijadikan alasan untuk saling menjatuhkan.
“Saya mengajak sekali lagi seluruh rakyat Indonesia bersatu. Perbedaan jangan menjadi sumber gontok-gontokan,” kata Kepala Negara.
Dalam bagian akhir pidatonya, Presiden Prabowo memberikan pesan kuat kepada generasi muda untuk menjadi penjaga nilai-nilai Pancasila dan mengambil peran sebagai pelopor perubahan yang bermoral dan berkarakter.
“Marilah kita yakinkan bahwa Pancasila hidup. Pancasila bukan sekedar mantra. Kita tidak boleh diam bila mana nilai-nilai kita dilemahkan. Kita harus menjaga, harus membela, dan harus meneruskan nilai-nilai tersebut agar negara kita melangkah maju,” pungkasnya.
Upacara peringatan yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri Kabinet Indonesia Maju, serta tokoh nasional dari berbagai latar belakang. Peringatan ini menjadi momen refleksi bersama akan pentingnya menghidupkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dari tingkat nasional hingga pelosok daerah.
Sumber : Youtube Sekretariat Presiden