Australia | EnterKal – Dalam upaya mendorong kemandirian ekonomi berbasis pertanian, Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj. Nurhidayah melakukan kunjungan kerja ke Australia untuk menggali inovasi teknologi pengelolaan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan. Kunjungan tersebut berlangsung selama lima hari, mulai 7 hingga 12 Mei 2018, atas undangan dari Institut Penelitian Inovasi Bumi (INOBU) bersama Earth Innovation Institute.
Selama di Australia, Bupati Hj. Nurhidayah bersama rombongan disambut hangat oleh Konsulat KBRI di Sydney, serta mendapat sambutan istimewa dari anggota parlemen di Kota Ballina dan komunitas masyarakat Aborigin.
“Alhamdulillah, sambutannya sangat luar biasa. Selain dijamu secara resmi, Ibu juga diterima langsung oleh suku asli Aborigin, sebuah pengalaman yang sangat berkesan,” ujarnya melalui sambungan telepon, dikutip dari MMCKalteng.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Kobar berkesempatan mengunjungi berbagai pusat pertanian dan peternakan modern, termasuk kebun blueberry, kopi, kacang macadamia, hingga peternakan sapi. Mereka juga berdialog dengan pemilik perusahaan perkebunan setempat serta perwakilan pemerintah Australia untuk belajar langsung tentang sistem dan regulasi pengelolaan lahan secara berkelanjutan.
“Banyak referensi yang bisa kita terapkan di Kobar, khususnya soal tata kelola lahan dan peran pemerintah dalam memacu kemandirian petani,” ungkap Bupati.
Hj. Nurhidayah menegaskan bahwa sektor pertanian dalam arti luas akan menjadi prioritas pembangunan Kobar lima tahun ke depan, dengan harapan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat secara signifikan.
“Komoditas yang kita miliki di Kobar sebenarnya tidak kalah dengan Australia. Yang perlu dibenahi adalah sistem regulasi dan pemasaran. Itu yang sedang kita pelajari untuk dicari solusinya,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Kobar berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas petani dan pelaku usaha tani lokal melalui penerapan teknologi serta penguatan kelembagaan dan akses pasar, demi mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.
Sumber : MMCKalteng