JAKARTA | EnterKal – Anggota Komisi XII DPR RI, Mukhtarudin, menyatakan dukungan penuh terhadap proyek Indonesia Super Grid, yang dinilai akan menjadi pilar strategis dalam mendukung transisi energi nasional menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Proyek ini mengusung pengembangan jaringan transmisi kelistrikan antarpulau berbasis teknologi High Voltage Direct Current (HVDC), yang diyakini mampu mengintegrasikan sumber energi baru terbarukan (EBT) dari berbagai wilayah di Indonesia ke dalam satu sistem kelistrikan yang andal dan efisien.
“Proyek ini akan bisa mengintegrasikan potensi energi baru terbarukan (EBT) di seluruh Indonesia dan menciptakan sistem kelistrikan yang andal, efisien, dan ramah lingkungan,” ujar Mukhtarudin, Kamis (19/6/2025).
Mukhtarudin, yang juga Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI, menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur HVDC untuk menghubungkan pulau-pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Ia menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi besar EBT, mulai dari tenaga surya di NTT, angin di Sulawesi, hingga hidro di Kalimantan.
“Super Grid dengan teknologi HVDC ini akan memastikan energi bersih sampai ke konsumen dengan efisiensi tinggi,” tandas politisi Dapil Kalimantan Tengah ini.
Mukhtarudin juga menegaskan bahwa Green Super Grid adalah bagian dari rencana strategis jangka panjang Indonesia untuk meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 75 persen pada tahun 2040, sebagai fondasi menuju pencapaian NZE 2060.
Menurutnya, keberadaan Indonesia Super Grid akan berdampak luas dalam meningkatkan ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta mempercepat elektrifikasi wilayah terpencil.
“Keberhasilan proyek ini akan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi di kawasan ASEAN, sekaligus sebagai warisan untuk generasi mendatang,” tambah Mukhtarudin.
Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik, Muhadi, turut menyampaikan bahwa penerapan teknologi HVDC dapat mempercepat integrasi smart grid dan penetrasi Variable Renewable Energy (VRE) seperti tenaga surya dan angin.
“Untuk mewujudkan Indonesia Super Grid, diperlukan kolaborasi lebih lanjut antara mitra lokal dan internasional dalam mengembangkan kerangka kebijakan, sistem transmisi efisien, pembiayaan hijau, serta keterlibatan publik,” jelas Muhadi.
Proyek Indonesia Super Grid menjadi bagian penting dari strategi energi masa depan, di mana infrastruktur kelistrikan tidak hanya berfungsi sebagai distribusi daya, tetapi juga sebagai tulang punggung transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan. Dukungan legislatif seperti yang disampaikan Mukhtarudin menjadi faktor krusial dalam keberhasilan program strategis ini.