Palangka Raya | EnterKal — Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapperida) menggelar Seminar Awal Analisis Kebijakan Pengelolaan Pasar Modern di Aula Bapperida Kota Palangka Raya, Jumat (17/10/2025).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, yang mewakili Wali Kota Palangka Raya. Seminar ini menjadi langkah awal dalam merumuskan kebijakan strategis tata kelola pasar modern agar selaras dengan perkembangan ekonomi daerah, sekaligus mendukung keberlangsungan pasar tradisional dan pelaku UMKM lokal.
Dalam sambutannya, Arbert Tombak menegaskan bahwa keberadaan pasar modern diharapkan menjadi mitra bagi pelaku usaha lokal, bukan pesaing. Pemerintah kota, katanya, berkomitmen menciptakan kebijakan yang adil, seimbang, dan berpihak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pasar modern harus menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang saling menguatkan. Kami ingin kehadirannya mampu mendorong tumbuhnya ekonomi daerah tanpa mematikan pasar tradisional dan UMKM,” ujarnya.
Arbert juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha dalam membangun sistem perdagangan yang sehat dan berdaya saing.
“Sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha menjadi kunci dalam menciptakan sistem perdagangan yang sehat dan berdaya saing. Pemerintah akan terus mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif, inklusif, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Seminar ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Bapperida Kota Palangka Raya, perwakilan OPD, camat dan lurah, tim peneliti dari Universitas Palangka Raya, serta pelaku usaha dan akademisi.
Kegiatan tersebut diharapkan menjadi wadah diskusi konstruktif untuk melahirkan kebijakan pengelolaan pasar modern yang adaptif terhadap dinamika ekonomi dan kebutuhan masyarakat Kota Palangka Raya. (R-Adv)





