Palangka Raya | EnterKal – Forum Relawan Pemadam Kebakaran Kota Palangka Raya menyalurkan 22 paket sembako kepada warga terdampak musibah kebakaran di Kompleks Puntun, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, pada Minggu sore (22/6/2025).
Ketua Forum, Okki Maulana Razak, menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian kolektif dari anggota forum untuk meringankan beban para korban kebakaran yang kehilangan tempat tinggal.
“Kami turut berbela sungkawa dan prihatin. Bantuan yang diserahkan oleh forum ini berjumlah 22 paket sembako, semoga sedikit banyak bisa membantu meringankan beban warga terdampak,” ujar Okki saat penyaluran bantuan.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Okki bersama jajaran pengurus, pembina forum seperti Emi Abryani, Berlianto, Riduan, Hendrikus Budi, serta para relawan lainnya. Bantuan diserahkan sekitar pukul 16.30 WIB kepada warga korban kebakaran di lokasi kejadian.
Musibah kebakaran sendiri terjadi pada Sabtu dini hari (21/6/2025) sekitar pukul 04.30 WIB di Jalan Rindang Benua RT 02 dan RT 04 RW 26, Kelurahan Pahandut. Sebanyak 18 rumah warga yang mayoritas terbuat dari kayu dilaporkan hangus terbakar dalam insiden tersebut.
Kapolsek Pahandut, Kompol Volvy Apriana, menjelaskan bahwa kebakaran diduga dipicu korsleting listrik pada meteran listrik yang berada di sebuah pos ronda yang menyatu dengan rumah milik warga bernama Imbrani. Api kemudian merambat dengan cepat ke rumah-rumah di sekitarnya yang berada di gang sempit, sehingga menyulitkan akses mobil pemadam.
“Bhabinkamtibmas kami langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan TKP, membantu pengaturan jalur evakuasi, serta menghimbau masyarakat agar tidak mendekat ke titik api demi kelancaran proses pemadaman,” terang Volvy.
Proses pemadaman berlangsung sekitar satu jam oleh tim gabungan dari Dinas Kehutanan Kalteng, BPBD, instansi teknis Pemkot Palangka Raya, serta relawan dan masyarakat. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.30 WIB.
Meski tidak ada korban jiwa, dua warga dilaporkan mengalami luka ringan. Ghajali Rahman (42) mengalami luka di telapak kaki, sementara Sufi (19) mengalami luka pada tangan dan lutut.
“Musibah ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bahaya listrik, terutama di lingkungan padat penduduk. Kami juga akan terus melakukan edukasi terkait pencegahan kebakaran,” tambah Volvy.
