Jakarta | mukhtarudin.com — Menjelang peringatan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian Kabinet Merah Putih yang dinilainya “luar biasa dan inklusif”.
Mukhtarudin menilai berbagai program pemerintah telah memberikan dampak nyata bagi jutaan pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo dalam membangun kesejahteraan nasional.
“Sebagai bagian dari pemerintahan yang baru berusia satu tahun, saya bangga melihat bagaimana Presiden Prabowo telah mewujudkan janji kampanye secara nyata. Dari swasembada pangan hingga peningkatan investasi, semuanya mendukung pemberdayaan PMI sebagai pahlawan devisa kita,” ujar Mukhtarudin, Minggu (19/10/2025).
Dampak Nyata bagi Pekerja Migran
Menurut Mukhtarudin, pelindungan dan pemberdayaan PMI kini menjadi prioritas utama yang terintegrasi dalam Asta Cita. Ia menyebut capaian-capaian pemerintah tidak hanya memperkuat ekonomi nasional, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup keluarga pekerja migran di tanah air.
Salah satu capaian strategis adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sejak Januari 2025 telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat dengan tingkat keberhasilan 99,99 persen.
“Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas SDM di dalam negeri, tapi juga menginspirasi para pekerja migran untuk lebih percaya diri menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah berkualitas saat pulang kampung,” tutur Mukhtarudin.
Capaian lainnya adalah penurunan tingkat kemiskinan nasional menjadi 8,47 persen, terendah sepanjang sejarah, serta penyerapan tenaga kerja yang menciptakan 665 ribu lapangan kerja baru.
“Artinya, semakin sedikit keluarga yang terpaksa mengirim anggota keluarganya sebagai PMI tanpa persiapan matang. Karena itu, pendidikan vokasi menjadi penting agar PMI memiliki kompetensi yang mumpuni dan bisa bersaing di pasar kerja global,” jelasnya.
Selain itu, realisasi investasi nasional juga melonjak 2,5 kali lipat menjadi di atas Rp450 triliun per kuartal, dengan pertumbuhan double digit 13,6 persen.
“Investasi ini membuka peluang baru bagi PMI, termasuk kerja sama dengan perusahaan asing untuk pengiriman tenaga kerja terampil ke sektor energi dan manufaktur. Swasembada energi yang dicapai pemerintah juga memastikan rantai pasok tetap aman bagi PMI di Asia,” imbuhnya.
Tantangan dan Komitmen Berkelanjutan
Menteri Mukhtarudin juga tidak menutup mata terhadap sejumlah tantangan yang masih dihadapi, seperti kasus 8.000 anak yang mengalami keracunan makanan dalam program MBG. Ia menyebut hal itu sebagai “pelajaran berharga untuk perbaikan berkelanjutan”.
“Pemerintahan ini stabil dan bekerja tanpa libur, tapi kami sadar masih ada catatan perbaikan. Di KemenP2MI, arah kebijakan pelindungan PMI ke depan difokuskan pada penguatan tata kelola penempatan dan pelindungan melalui harmonisasi regulasi serta diplomasi pelindungan yang lebih terukur dan berkelanjutan,” tandasnya.
Pelindungan PMI sebagai Diplomasi Global
Lebih lanjut, Mukhtarudin menegaskan bahwa pelindungan pekerja migran bukan sekadar kewajiban moral, melainkan bagian integral dari strategi diplomasi luar negeri Indonesia di era pemerintahan Presiden Prabowo.
Komitmen tersebut, kata dia, tercermin dalam kerja sama erat antara Kementerian Luar Negeri dan KemenP2MI yang terus memperkuat sistem pelindungan menyeluruh bagi warga negara Indonesia di luar negeri.
“Bagi kami di KemenP2MI, misi melindungi WNI di luar negeri, termasuk pekerja migran, merupakan amanat prioritas dari Asta Cita — visi besar Presiden Prabowo untuk mewujudkan kedaulatan, kemakmuran, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegas Mukhtarudin.
Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045
Menutup pernyataannya, Menteri Mukhtarudin menyampaikan optimisme bahwa satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran telah menjadi fondasi kokoh untuk mewujudkan Asta Cita dan visi Indonesia Emas 2045.
“Harapannya, dengan semangat kebersamaan, pemerintahan Prabowo–Gibran dapat terus berkomitmen mewujudkan kesejahteraan PMI dan kemajuan bangsa melalui inovasi dan evaluasi berkelanjutan,” pungkasnya.





