Pangkalan Bun | EnterKal – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj. Nurhidayah meninjau langsung lokasi terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Kumai, Jumat (12/9/2025). Sehari sebelumnya, wilayah ini dilaporkan mengalami bencana alam akibat curah hujan tinggi yang mengguyur daerah setempat.
Di Desa Sungai Kapitan, satu rumah warga RT.06 mengalami kerusakan pada beberapa bagian akibat longsor. Sementara itu, banjir dengan ketinggian 20–30 cm menggenangi sekitar 30 rumah warga. Kondisi serupa juga terjadi di Kelurahan Candi, dengan total 30 rumah terendam. Di Kelurahan Kumai Hulu RT.02, genangan air turut merendam satu rumah dan jalan lingkungan.
Dalam peninjauan tersebut, Bupati Hj. Nurhidayah didampingi jajaran pemerintah daerah serta BPBD, sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga terdampak. Ia menegaskan, sejak laporan pertama diterima, langkah-langkah penanganan darurat telah dilakukan untuk membantu masyarakat.
“Dari hasil peninjauan di lapangan, selain curah hujan yang cukup tinggi, kondisi aliran air yang tersumbat juga menjadi penyebab banjir,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan pentingnya normalisasi aliran sungai yang mulai mengalami pendangkalan sebagai solusi jangka panjang. “Memang idealnya dilakukan normalisasi arus sungai, karena sudah mulai banyak endapan sehingga arus air menjadi tidak lancar,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan serta menghidupkan kembali semangat gotong royong, khususnya di wilayah rawan banjir.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan, kita budayakan lagi gotong royong khususnya di area-area yang rawan banjir seperti ini,” pesannya.
Dengan adanya langkah tanggap darurat dan upaya pencegahan jangka panjang, pemerintah daerah berharap risiko bencana banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Kumai dapat diminimalisasi di masa mendatang.