Kamis, Oktober 9, 2025
spot_img

Headline Mingguan

spot_imgspot_img

Berita Terkait

Lamandau Catat Capaian Positif Pembangunan, Kemiskinan Turun Jadi 3,33 Persen

Lamandau | EnterKal – Kabupaten Lamandau berhasil mencatat sejumlah indikator strategis pembangunan daerah pada 2024–2025 yang menunjukkan tren positif. Meski masih menghadapi tantangan di sektor harga dan produksi pangan, kinerja ekonomi, sosial, hingga kesejahteraan masyarakat tetap stabil.

Berdasarkan data terbaru, pertumbuhan ekonomi Lamandau pada Triwulan II-2025 mencapai 3,44 persen (year-on-year). Dari sisi harga, Indeks Perkembangan Harga (IPH) tercatat 0,20 persen pada Juli, naik tipis menjadi 0,21 persen pada Agustus, lalu terkoreksi minus 0,65 persen pada minggu ketiga September.

Dari aspek sosial, persentase penduduk miskin hanya 3,33 persen pada Maret 2025, jauh di bawah rata-rata nasional. Tingkat pengangguran terbuka juga rendah, yakni 3,17 persen pada Agustus 2024. Rasio gini sebesar 0,28 menegaskan ketimpangan di Lamandau masih dalam kategori rendah (<0,4), yang menunjukkan distribusi pendapatan masyarakat relatif merata.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lamandau mencapai 73,95 pada 2024, masuk kategori tinggi. Indikator lain turut mendukung, di antaranya umur harapan hidup 73,59 tahun, harapan lama sekolah 12,53 tahun, rata-rata lama sekolah 8,82 tahun, serta rata-rata pengeluaran per kapita Rp12,28 juta per tahun. Dari sisi makroekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp2.189,5 miliar pada Triwulan II-2025, setara Rp79,71 juta per kapita per tahun (2024).

Jumlah penduduk Lamandau berdasarkan proyeksi sensus 2020 mencapai 105,21 ribu jiwa pada 2025, menjadikannya salah satu kabupaten dengan populasi terkecil di Kalimantan Tengah, namun memiliki capaian indikator pembangunan yang cukup kompetitif.

Di sektor produksi pangan, luas panen padi tahun 2024 mencapai 288,41 hektare dengan total produksi beras 473,07 ton. Meski belum besar, pertanian tetap menjadi penopang kebutuhan pangan lokal. Sementara itu, perkebunan sawit rakyat masih menjadi tulang punggung ekonomi daerah dengan luas areal 35.991 hektare dan produksi tandan buah segar 112.071 ton pada 2024.

Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra menegaskan bahwa pencapaian tersebut tidak boleh membuat daerah terlena.
“Capaian ini memang membanggakan, terutama rendahnya angka kemiskinan dan ketimpangan. Namun kita tidak boleh berpuas diri. Masih ada PR besar dalam meningkatkan produktivitas pangan, memperkuat daya saing ekonomi daerah, dan menjaga stabilitas harga agar tidak terlalu fluktuatif,” ujarnya, Senin (22/9).

Rizky menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen melanjutkan program pembangunan yang menyentuh langsung masyarakat. “Fokus kami adalah mendorong sektor pertanian dan perkebunan rakyat agar semakin produktif, sekaligus memperkuat kualitas SDM melalui pendidikan dan kesehatan. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Lamandau bisa lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Secara umum, potret pembangunan Lamandau menunjukkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, penguatan kualitas hidup, dan pemerataan kesejahteraan. Pemerintah daerah berharap momentum ini mampu menjadikan Lamandau sebagai kabupaten yang terus melaju dengan pembangunan berkeadilan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Topik Populer