Pulang Pisau | EnterKal – Lebih dari 1.000 penari dari berbagai kalangan sukses membawakan Tari Mandau kolosal di Stadion HM Sanusi, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (2/7/2025). Tarian ini tidak hanya memecahkan rekor nasional, namun dicatat langsung oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai rekor dunia.
Senior Manager MURI, Triyono, yang hadir langsung ke lokasi menyatakan bahwa setelah melalui proses verifikasi dan koordinasi sejak Mei 2025, Tari Mandau tidak dimasukkan dalam kategori rekor Indonesia, melainkan langsung menjadi rekor dunia.
“MURI mencatatkan Tarian Mandau ini sebagai rekor dunia,” ujar Triyono.
Ia menjelaskan bahwa banyak syarat yang harus dipenuhi dalam pencatatan rekor ini. Namun karena nilai budaya dan jumlah penari yang luar biasa, tarian ini layak mendapatkan pengakuan tingkat dunia.
“Tari Mandau bukan hanya pertunjukan seni, tapi warisan budaya yang sarat makna, nilai, dan menjadi jati diri masyarakat. Dengan menjaga budaya, kita menjaga jiwa bangsa,” imbuhnya.
Triyono juga mengapresiasi sinergi antara Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Dewan Adat Dayak (DAD), serta seluruh masyarakat dalam mewujudkan mahakarya budaya ini.
Bupati Pulang Pisau, Ahmad Rifa’i, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan ini adalah hasil dari komitmen bersama untuk terus melestarikan budaya lokal.
“Budaya adalah identitas. Komitmen kami adalah menjadikan Pulang Pisau sebagai daerah yang berbudaya, mengangkat dan melestarikan keanekaragaman yang kita miliki,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pencatatan Tari Mandau sebagai rekor dunia menjadi semangat baru bagi generasi muda agar terus mencintai dan menjaga warisan budaya daerah.
“Bukan hanya Tari Mandau, kita punya banyak kekayaan budaya lain yang harus terus dijaga dan diwariskan,” tambahnya.
Momen bersejarah ini turut disaksikan Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran, yang juga Ketua DAD, didampingi Wakil Gubernur Edy Pratowo bersama istri. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap pelestarian budaya Dayak.
Peringatan Hari Jadi ke-23 Kabupaten Pulang Pisau tahun ini menjadi momentum penting dalam penguatan identitas budaya daerah yang mengakar dan membanggakan di tingkat dunia.