TANA TIDUNG | EnterKal – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus mematangkan persiapan pelaksanaan Festival Tari Pesisir dan Pedalaman se-Kalimantan Utara, ajang seni budaya terbesar di penghujung tahun 2025 yang akan berlangsung pada 21–27 November 2025.
Festival ini akan menyatukan ragam identitas budaya khas Kalimantan Utara, mulai dari tarian pesisir yang mencerminkan kehidupan masyarakat Suku Tidung dan Bulungan, hingga tarian pedalaman yang berasal dari kearifan lokal masyarakat Suku Dayak di pegunungan, lembah, dan hutan pedalaman Kaltara. Keduanya menjadi simbol kekayaan seni yang merekatkan peradaban lintas wilayah.
Plt Kepala Disdikbud Tana Tidung, Arman Jauhari, mengungkapkan bahwa seluruh persiapan kini memasuki tahap intensif. Panitia, instansi terkait, dan pihak pendukung terus menjalin koordinasi untuk memastikan pelaksanaan berjalan lancar.
“Persiapan pelaksanaan festival tari saat ini kita masih berkoordinasi dulu. Semua pihak yang terlibat masih berkomunikasi terkait tahapan menjelang tanggal 21. Tapi untuk tanggalnya, insyaallah sudah fix dari 21 sampai 27 November,” ujar Arman.
Festival kali ini mempertandingkan empat kategori, yakni:
- Tari Pesisir – Live Musik
- Tari Pesisir – Rekaman Musik
- Tari Pedalaman – Live Musik
- Tari Pedalaman – Rekaman Musik
Pada kategori live music, musisi pengiring akan tampil langsung di panggung, sedangkan kategori rekaman menggunakan audio yang telah disiapkan peserta.
Hingga Kamis (13/11/2025), tercatat 62 tim dari lima kabupaten/kota se-Kalimantan Utara telah mendaftarkan diri. Pendaftaran berlangsung sejak 20 Oktober hingga 14 November 2025 dengan sistem gratis.
“Pendaftarannya dimulai dari 20 Oktober sampai 14 November, gratis, dan kita sebagai tuan rumah,” jelas Arman.
“Kegiatan ini akan menjadi salah satu agenda besar Provinsi Kalimantan Utara di penghujung tahun.”
Untuk memeriahkan rangkaian acara, panitia juga menyiapkan penampilan artis ibu kota pada malam pembukaan dan penutupan.
Selain sebagai ruang ekspresi seni, festival ini juga diharapkan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat Tana Tidung. Area khusus akan disediakan bagi pelaku UMKM yang menjual produk kuliner, kerajinan, hingga suvenir lokal.
“Tujuan festival tari ini untuk memperkenalkan dan mengembangkan budaya lokal, khususnya tari-tarian. Kita juga ingin menghidupkan UMKM yang ada di Kabupaten Tana Tidung, itu harapan Bapak Bupati,” ujar Arman.
Untuk kelancaran pelaksanaan, Disdikbud menjadwalkan dua kali technical meeting, yakni pada 17 dan 20 November 2025.
Jadwal Pelaksanaan
- 21 November – Pembukaan, devile peserta, hiburan, dan penampilan artis ibu kota
- 22–26 November – Pelaksanaan lomba seluruh kategori
- 27 November – Penutupan dan penampilan artis ibu kota
Disdikbud memastikan tidak ada pembatasan jumlah peserta dari daerah mana pun.
“Kita tidak memasang target. Jumlah peserta tidak dibatasi, mau mengirim berapa pun silakan. Kita ingin ini jadi acara besar,” tegas Arman.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan total hadiah Rp340 juta berupa uang tunai dan trofi bagi para pemenang.
Festival ini diharapkan menjadi ajang pelestarian budaya terbesar di Kaltara, sekaligus mendorong kreativitas seniman daerah dan memperkuat identitas budaya masyarakat Kalimantan Utara.
Di Tana Tidung, energi persiapan semakin terasa. Panggung besar di ujung tahun itu kini tinggal menunggu waktu untuk menyala—mempertemukan pesisir, pedalaman, dan keberagaman budaya dalam satu panggung kehormatan.




