EnterKal — Adobe resmi meluncurkan versi beta aplikasi Photoshop untuk perangkat Android, membuka peluang baru bagi para pengguna mobile untuk mengakses alat pengeditan foto profesional langsung dari ponsel pintar mereka.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Adobe untuk memperluas aksesibilitas teknologi desain grafis yang sebelumnya hanya tersedia di perangkat desktop. Dalam versi beta ini, sejumlah fitur inti Photoshop telah disesuaikan untuk antarmuka sentuh, termasuk pemilihan objek otomatis, pengaturan layer dasar, pengeditan warna, dan dukungan untuk stylus atau pena digital.
“Photoshop di Android dirancang untuk mendekatkan kekuatan kreatif ke tangan pengguna di mana pun mereka berada. Kami ingin memberdayakan para kreator visual tanpa harus bergantung pada perangkat berat,” ujar Mark Dahm, Senior Product Manager Adobe, dalam keterangan resminya.
Aplikasi ini ditujukan bagi pengguna profesional, pelajar, hingga kreator konten media sosial yang membutuhkan mobilitas tinggi namun tetap ingin menghasilkan kualitas visual tingkat lanjut. Versi beta tersedia secara terbatas melalui Google Play Store dan akan diperluas secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.
Adobe juga menyertakan integrasi cloud Creative Cloud, memungkinkan pengguna menyimpan, menyinkronkan, dan melanjutkan pekerjaan mereka lintas perangkat — dari smartphone hingga laptop.
Langkah Adobe ini sekaligus menandai pertarungan yang semakin sengit di pasar aplikasi desain mobile, di mana platform seperti Canva, PicsArt, dan Snapseed sudah lebih dulu populer. Namun, dengan kekuatan brand dan fitur profesionalnya, Photoshop di Android diyakini mampu bersaing dan merebut pangsa pasar kreator mobile.
Peluncuran Photoshop versi Android menjadi tonggak baru dalam tren democratization of design — menjadikan alat desain canggih lebih mudah diakses oleh siapa saja, di mana saja. Dengan demikian, setiap pengguna kini berkesempatan menjadi desainer profesional hanya bermodalkan smartphone di tangan.
Editor: Redaksi EnterKal | Sumber: Adobe Newsroom, The Verge